Review buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba karya Fahruddin Faiz ini dibuat untuk Anda yang masih mempertimbangkan akan membelinya atau sebaliknya. Sebagai informasi, review ini dibuat murni berdasarkan pandangan penulis setelah membaca karyanya.
Jadi, tidak ada unsur kerja sama atau semacamnya yang akan memberi benefit untuk penulis ataupun pihak lainnya. Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk, langsung saja simak informasi lengkapnya di bawah ini!
{tocify} $title={Daftar Isi}
Sinopsis Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba
Gambar Buku Menjadi Hamba Menjadi Manusia |
Lalu, seolah merespons fenomena itu, tak sedikit yang kemudian secara ekstrem memilih “jalan spiritual”, sampai-sampai memancang visi lenyapnya diri dan tak lagi peduli dengan situasi duniawi. Tugas manusia sebagai khalifah pun jadi terabaikan.
Buku ini membahas sekaligus fitrah kemanusiaan dan tanggung jawab kehambaan. Dengan pembahasan yang populer dan bahasa yang ringan, penulis mengajak pembaca mengenali mandat manusia di muka bumi ini: menjadi manusia, sekaligus menjadi hamba.
Spesifikasi Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba
Harga: Rp 89.000 (P. Jawa)
Penyunting: Taufik Pramugianto dan Ahmad Najib
Ukuran: 14 x 21 cm
Jumlah halaman: 312 hal.
Jenis Kertas Isi: Bookpaper 55 gram
Jenis Kertas Sampul: Art Carton 230 gram
ISBN: 978-623-242-154-7
Penerbit: Noura Books (PT Mizan Publika) Jln. Jagakarsa Nomor 40
Cetakan ke-1: November 2020
Cetakan ke-6: Januari 2024
Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba tentang Apa?
Secara garis besar, buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba membahas tentang pentingnya manusia menyadari siapa dirinya. Yang tak lain adalah manusia biasa dan juga hamba Tuhan Yang Esa.
Itulah kenapa judul bukunya adalah Menjadi Manusia Menjadi Hamba. Dari bagian sinopsis, terdapat juga garis besar isi buku ini, yakni mengenai mandat manusia di muka bumi.
Tak hanya dari sinopsis, bagian pembuka pada buku ini juga dimulai dengan topik tentang fitrah. Tepatnya dengan kalimat, “Sebaiknya kita sering mengingat-ingat siapa diri kita.”
Banyak orang yang kerap kali mengenyampingkan fakta bahwa jati dirinya adalah manusia biasa. Manusia yang diciptakan oleh Yang Maha Pencipta untuk melaksanakan tugas di bumi ini.
Adapun tugas-tugasnya mencakup tanggung jawab secara vertikal, yakni menjadi abdullah atau hamba Allah. Kemudian tugas secara horizontal, yakni menjadi khalifatullah yaitu mengelola alam semesta.
Sebelum membahas mengenai tugas-tugas manusia, Pak Faiz (sapaan author) lebih dulu mengawali tulisannya dengan keistimewaan-keistimewaan yang terdapat di diri manusia. Dilanjutkan dengan sifat-sifat manusiawi, seperti guyon, menikah, berdoa, hingga nama baik.
Setelah mengulas tentang sisi kemanusiaan dari berbagai sudut pandang filsuf dan juga Al-Quran maupun Hadis, terdapat juga narasi tentang waktu. Kemudian diakhiri dengan bab Penghambaan yang sebenarnya menjadi poin paling penting dari buku ini.
Siapa Penulis Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba?
Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba ditulis oleh Fahruddin Faiz yang merupakan tokoh Islam kelahiran Mojokerto tahun 1975. Kebanyakan masyarakat mengenalnya sebagai pengisi acara di kajian dengan tajuk Ngaji Filsafat.
Acara yang ditayangkan di channel YouTube tadi rutin dilaksanakan di Masjid Jenderal Soedirman, Yogyakarta setiap Rabu malam Kamis. Kendati banyak orang yang mengenalnya sebagai pengisi acara tadi, tak sedikit yang kenal Pak Faiz sebagai dosen.
Khususnya para mahasiswa di Fakultas Aqidah Filsafat Islam, baik di Universitas Sunan Kalijaga dan sekitarnya, maupun di Universitas Sahid Jakarta. Selain sebagai dosen, Pak Faiz yang sudah menyelesaikan studi S3-nya pada tahun 2016 juga menjabat wakil dekan di UIN Sunan Kalijaga.
Buku yang sudah diterbitkannya dengan judul Menjadi Manusia Menjadi Hamba telah dicetak keenam kalinya pada tahun 2024. Di samping buku tersebut, telah terbit juga buku karyanya dengan judul Filosof Juga Manusia (2016).
Ada juga bukunya yang berjudul Lintasan Perspektif Ihwal Pemikiran dan Filsafat (2020), Menghilang Menemukan Diri Sejati (2022), dan beberapa lainnya.
Pesan yang Terdapat dalam Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba
Pada intinya, buku ini menyuguhkan ilmu tentang pentingnya manusia menyadari esensinya. Sebagai makhluk yang diistimewakan Allah, diberikan kesempurnaan, bahkan pilihan. Maka sepatutnya manusia menerima pengistimewaan tersebut dengan tidak melupakan siapa yang memberinya. Namun bersamaan dengan penghambaan pada Allah, manusia perlu menyadari bahwa dirinya perlu tetap menjalani hidupnya sebagai manusia.
Keunggulan Buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba
Untuk Anda yang masih bingung sebaiknya beli buku ini atau tidak, informasi mengenai keunggulannya berikut bisa menjawabnya. Di antara keunggulan yang dimaksud, pertama, buku ini mengulas tentang filsafat dengan cara berbeda dari filsuf lainnya.
Jika Anda biasanya merasa kesulitan mencerna bahasa yang dipakai para filsuf, membaca buku tidak akan demikian. Narasi dalam buku ini persis seperti kalimat-kalimat yang keluar langsung dari mulut Pak Faiz.
Bagi Anda yang sering mendengar kajiannya meskipun lewat Channel YouTube, saat membaca buku ini mungkin merasakan hal sama dengan penulis. Yakni, membaca buku tetapi seperti sedang diberikan wejangan langsung oleh Pak Faiz.
Bahasanya mudah dicerna dan sesekali membikin tersenyum sendiri karena humor ringan di dalamnya. Selain unggul di segi bahasan, buku ini juga punya 3 bab dengan beberapa sub-bab di dalamnya sehingga total halamannya ±300 saja.
Karena bahasa yang ringan dan jumlah halaman terbilang standar, buku ini bisa Anda selesaikan dalam waktu paling lama 2 harian. Terutama ketika Anda membacanya tidak secara langsung sampai habis.
Sampai di sini, sudah mendapatkan jawaban apakah buku best seller ini akan dibeli atau sebaliknya? Apa pun keputusannya, semoga review buku Menjadi Manusia Menjadi Hamba yang tersaji ini bisa membantu Anda mendapatkan keputusan tepat.