Gambar Buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur. Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Judul Buku: Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur
Nomor ISBN: 979-99461-1-5
Jumlah Halaman: 269
Penulis: Muhidin M. Dahlan
Harga Buku: 80.000 (harga rekomendasi untuk area pulau Jawa)
{tocify} $title={Daftar Isi}
Sinopsis Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur
“Biarlah aku hidup dalam gelimang api-dosa. Sebab, terkadang melalui dosa yang dihikmati, seorang manusia bisa belajar dewasa.”
Itulah bunyi kutipan yang terdapat di halaman pertama buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhiddin M. Dahlan.
Sebagai novel memoar, buku ini memakai POV 1 (pertama) dengan fokus pada kehidupan seorang muslimah, Nidah Kirani. Mahasiswi baru yang (bisa dibilang, awalnya) tidak begitu paham agama. Akan tetapi, kemudian dirinya makin tertarik mempelajari perihal spiritual setelah tinggal di sebuah pondok.
Menurutnya, kegiatan di pondoknya terasa biasa saja. Tidak begitu banyak kegiatan yang membuatnya makin dekat dengan Sang Pencipta. Namun, di saat yang sama, dia mengenal sosok Rahmi, teman sekamar yang menurutnya paling alim dan taat ibadah. Terlebih bila dibandingkan teman-teman di pondok pesantren tersebut.
Dari situlah dirinya makin ingin mendekat dengan Tuhan. Mulai dari mengikuti kajian di luar pondok, meningkatkan kualitas ibadah, sampai menerapkan pola hidup zuhud sebagaimana yang dilakukan para sufi. Keinginannya menjadi muslimah sejati sangat membara di hati.
Konflik di Novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur
Dari yang Minobi baca, konflik di novel ini mulai terasa tepat saat iman Kiran sedang berapi-api. Namun, tiba-tiba saja dirinya tidak punya teman lagi yang bisa mengajaknya lebih dekat dengan Tuhan. Saat tersebut bertepatan dengan pulangnya Rahmi ke kampung halaman, meninggalkan Nidah Kirani.
Akibat merasa tak punya lagi teman yang bisa diajak diskusi masalah spiritual secara mendalam, Kiran mencari tempat lain. Tempat yang menurutnya bisa dijadikan sumber mendapatkan ilmu agama lebih dalam. Lagi-lagi karena merasa orang-orang di pondoknya tidak terlalu se-visi dengan niatnya yang ingin hidup secara Islam kaffah.
Sampai akhirnya, dia dikenalkan oleh salah seorang temannya ke organisasi jemaah yang punya misi serupa dengan Kiran. Dari situ, Kiran memutuskan buat mengikuti organisasi tersebut. Namun, makin lama berada di organisasi tersebut justru membuatnya merasa tak bersemangat meningkatkan keimanan lagi.
Ada alasan-alasan mengapa hal itu terjadi dan berakhir hilangnya keimanan di hati Kiran. Dari yang Minobi simpulkan, itu terjadi karena totalitasnya menerapkan kehidupan secara Islam tetapi dibarengi harapan tinggi pada orang-orang di jemaah tersebut.
Selain itu, tingginya harapan Kiran ini dikarenakan besarnya kontribusi yang dilakukan buat mewujudkan visi organisasinya. Mulai dari sedekah sampai mengajak orang-orang di kampung halamannha buat ikut gabung organisasi tersebut. Namun, setelah lama berpartisipasi, dirinya merasa orang lain tidak punya semangat besar seperti dia.
Pada akhirnya, Kiran menyalahkan Tuhan untuk semua kecewa yang dirasakan dan hal-hal buruk yang terjadi padanya. Dia juga memutuskan melakukan hal-hal yang secara moral tidak dibenarkan. Termasuk jadi ayam kampus dan wanita tunasusila, mengonsumsi obat terlarang, dan mencoba mengakhiri hidup.
Ulasan Buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur
Secara alur, jujur saja, Minobi merasa kisah Kiran diceritakan penulis dengan cukup detail sehingga terasa mengalir saat dibaca. Dari total isi buku kurang lebih 200-an halaman, faktanya cuma butuh waktu sekitar dua harian untuk membacanya sampai selesai.
Untuk gaya bahasanya sendiri tergolong cukup ringan dan menarik. Jika Sobbi menemukan kata-kata yang kurang dipahami maknanya, disarankan untuk langsung meluncur saja ke KBBI.
Namun, memang ada beberapa part yang Minobi rasa alurnya terlalu lompat-lompat. Apalagi di part ketika Kiran mulai oleng keimanannya. Mungkin saja ada alasan di balik itu, seperti terdapat bagian tulisan yang di-cut untuk mengurangi jumlah kata atau karena hal lainnya.
Untuk isi secara keseluruhan, terkhusus mengenai tokoh utamanya, Minobi merasa dibuat nano-nano sama pola pikir Kiran. Antara berusaha memahami kebimbangannya dan mengimani bahwa hal yang dilakukannya keliru.
Sebagai manusia biasa yang imannya tak jarang naik turun, tentu siapa pun sebenarnya tidak berhak serta-merta menyudutkan sosok seperti Nidah Kirani. Apalagi jika dipikir-pikir bagian alasan kenapa si tokoh tersebut ini bisa sampai jadi seperti itu (katakanlah menyimpang).
Terlebih, setiap keputusan pastinya tidak asal dipilih manusia, selalu ada alasan di baliknya. Sekalipun alasan itu diamini orang lain ataupun sebaliknya, tetap saja, pasti ada sesuatu yang kerap jadi dasar seseorang mau melakukan sesuatu.
Di sisi lain, keputusannya menetapi hidup seperti itu meski di hatinya sering kali bimbang, jelas itu keliru. Hanya saja, meskipun tidak bisa dibenarkan, Kiran tetap manusia biasa. Ditambah lagi dengan lingkungan yang ditempatinya bisa dibilang membuatnya juga makin terjerumus ke jalan yang dipilih.
Manfaat Buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur
Di novelnya sendiri, Minobi merasa tidak menemukan tokoh teman Kiran dari kalangan perempuan(?). Nyaris semuanya laki-laki. Jadi, sedikit kesimpulan mengenai manfaat yang bisa dipetik adalah lingkungan memang sangat berpengaruh pada jalan hidup yang dipilih seseorang.
Buat komentar beberapa orang yang bilang Nidah Kirani itu muslimah labil, hal itu bisa dikatakan cukup wajar. Terlebih jika dilihat dari masa lalu yang diceritakan langsung di pertengahan novel, Kiran termasuk sosok yang suka kebebasan.
Sementara itu, orang tuanya pun bukan tipe pengekang sehingga Kiran dibebaskan memilih apa saja yang dipilihnya. Selain dari masa lalunya, ada juga beberapa hal yang menurut Minobi jadi pemicu seorang Kiran memiliki keputusan menjalani hidup ‘seperti itu’.
Dari hal tadi juga, Minobi bisa katakan bahwa kebebasan ataupun sikap membebaskan anak dalam memilih jalannya sendiri tidak selamanya baik. Akan tetapi, ini tidak berarti juga sikap mengekang lebih baik dilakukan pada anak. Setiap hal akan jauh lebih baik jika punya porsi seimbang.
Selain itu, buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur juga secara tidak langsung menyampaikan tentang pentingnya keikhlasan. Sebab apa pun yang dibarengi harapan atau balasan, terlebih dari manusia, akhirnya pasti menimbulkan rasa kecewa.
Siapa yang Sebaiknya Baca Buku Ini?
Untuk target pembaca, kata orang, sebaiknya yang lemah iman jangan membaca buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur. Ini lantaran (bisa jadi) nantinya akan membenarkan pola pikir Kiran atau sampai mengikuti jejaknya.
Kendati orang-orang berpikir demikian, tak ada salahnya jika Sobbi ingin membaca karya fenomenal yang diterbitkan sejak tahun 2003 ini. Pasalnya, semua orang pun tahu bahwa tidak ada manusia yang imannya benar-benar kuat.
Yang ada, saat ini hanya orang-orang yang senantiasa berusaha meningkatkan level keimanannya supaya tidak sampai anjlok atau bahkan habis. Pada intinya, menurut Minobi, siapa pun (di atas 18 tahun) bisa baca buku ini. Sebab kembali lagi, isi novel ini membahas cukup banyak masalah yang jika direntet nilai positifnya juga tak sedikit.
Satu lagi, penulis juga memberikan pesan sebagai penutup yang salah satunya berbunyi, “Seorang penulis itu ibarat pembuat pisau. Pisau yang sudah berpindah tangan dan disalahgunakan, apakah pembuat pisau harus bertanggungjawab? Bukankah itu kesalahan pengguna?”
Namun sepertinya, novel ini kurang cocok untuk orang-orang yang kerap kali merasa pantas berlaku seperti Tuhan, dalam artian menghakimi. Alasannya, setiap orang pastinya tahu bahwa jati dirinya sama-sama manusia. Jadi, jika hanya untuk mencari celah untuk memojokkan sosok seperti Kiran, mungkin ada baiknya tidak perlu membacanya.
Terlebih-lebih, pola pikir dan keputusan Nidah Kirani memilih jalan tersebut memang tidak bisa dibenarkan, tetapi dirinya punya kebimbangan tersendiri. Sayangnya, dia belum menemukan hal yang benar-benar bisa buat dirinya balik ke jalan kanan.
Nah, jadi itulah review untuk buku Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur. Jika Sobbi makin penasaran sama kisahnya, mending baca saja langsung. Satu pesan Minobi, ambil hal-hal positif dari buku ini dan buang buruknya. Beli bukunya dengan harga paling murah hanya di Solusi Buku Online, ya.